Pena Mas I'om
Blog untuk menulis segala macam catatan dari ikhrom khoerudin, baik dalam bentuk berita, artikel maupun cerita.
Senin, 30 April 2018
Sabtu, 03 Maret 2018
Mengulik Perjalanan Hobiku
(Foto: Tanpabos.com)
Kalau kita membahas mengenai hobi pasti bayangan kita
langsung tertuju pada suatu aktivitas yang disenangi bukan?. Nah diantara kita
pasti punya hobi masing-masing, ada yang hobinya olahraga seperti sepakbola, bulu
tangkis, basket. Ada juga yang hobinya bermusik atau nyanyi, ada juga anak yang
hobinya traveling dan masih banyak hobi yang lainnya. Tapi kalau ditanya
mengenai hobi kadang aku jadi bingung sendiri. Sebenernya hobiku itu apa sih…
bilang hobinya ini hobinya itu.. tapi kalo dipikir-pikir nggak terlalu juga.
Seingetku juga gonta ganti hobi deh. Waktu masih SD kalau ditanya soal hobi mesti
jawabnya main bulu tangkis, main panggalan (gasing tradisional) dan menggambar.
Nah dulu sering nih main bulu tangkis, tapi nggak pernah main beneran sampe
ikut kejuaraan sih, cuman buat olahraga ajah.
Kalo hobi main panggalan banyak cerita terkenang nih, salah
satunya hobi main panggalan ini membawa keberuntungan bagiku. Seperti
kebanyakan orang bilang pekerjaan yang paling menyenangkan adalah pekerjaan
yang berawal dari hobi. Nah itu pernah aku alami waktu kelas enam SD. Waktu itu
sedang buming-bumingnya permainan panggalan, disetiap sudut kampung anak-anak
memainkannya. Tapi jarang sekali anak yang bisa membuat panggalan ini.
Kebetulan aku cukup terampil membuatnya hingga temen-temenku minta dibuatin.
Dari situ munculah ide bisnis untuk menerima pesanan membuat panggalan. Dulu
aku memasang tarif dua ribu sampe 5 ribu rupiah per buahnya tergantung besar
kecilnya ukuran panggalan tersebut.
Keterampilanku membuat panggalan semakin banyak didengar
anak sekampung bahkan sampai ke luar kampung. Hampir tiap hari aku membuatnya.
Pundi-pundi rupiah pun mengalir kesaku begitu deras. Mendadak aku jadi banyak
uang. Namun tak berlangsung lama usahaku gulung tikar akibat beberapa faktor.
Yang pertama karena kepala sekolah SD ku melarang anak anak bermain panggalan
dilingkungan sekolah. Dari larangan itu tidak ada lagi anak anak yang bermain
panggalan, akibatnya permintaan barangpun mulai sedikit dan akhirnya nggak ada
sama sekali. Faktor yang kedua karena bahan baku yang semakin sulit dicari.
Harus keluar masuk perkebunan untuk mencari kayu yang berkualitas baik seperti
kayu selong, kayu kopi, kayu nangka dan lain lain. Sedangkan faktor yang ketiga
disebabkan karena rasa bosan yang hinggap dibenak anak anak kampung dan
berganti dengan permainan yang lainnya.
Ketika beranjak ke bangku SMP hobiku pun berubah. Pada masa
masa ini hobi yang kujalani yaitu bermain sepakbola. Meski tidak begitu mahir
dalam permainan ini tapi waktu itu cukup menikmatinya. Seringnya aku bermain
pada posisi bek, kadang juga pada posisi kiper. Yang menarik pada masa masa itu
adalah pertandingan tarkam. Waktu itu minimal seminggu sekali ada jadwal
tanding dengan kampung kampung tetangga. Meski tak ada piala atau hadiah apapun
semangat kita tak pernah luntur, bahkan hujan sekaipun tak menyurutkan kita
untuk tetap bermain. Selain bermain sepak bola dimasa masa SMP ini pun aku
punya hobi lain yaitu berbain gitar. Waktu
itu aku kelas delapan. Hampir setiap hari aku belajar main gitar, baik pagi
siang, sore bahkan malam pun aku masih belajar terus. Hingga pada akhirnya hobi
ini pun melupakan aku pada tugas utamaku yaitu belajar materi materi sekolah.
Pada puncaknya aku mendapat teguran keras dari kedua orang tuaku karena terlalu
sering bermain gitar nilai rapotku turun derastis pada posisi pamungkas. Melihat
hasil rapot kelas delapan yang menyesakkan dada akhirnya setelah kelas Sembilan
aku tersadar dari kewajiban utamaku
untuk belajar materi sekolah dan meninggalkan hobi hobiku demi fokus pada ujian
nasional.
Setelah lulus dari SMP dan melanjutkan pendidikan di SMK aku
semakin bingung kalau ditanya soal hobi. Sebenarnya hobiku apa sih, perasaan
aktivitasnya biasa aja seperti itu. Kalo diinget inget hobi pada masa ini adalah hobi melanjutkan dari hobi masa SD
yang sempat dilarang orang tua, alasannya sama, “mengganggu konsentrasi
belajar”. Tapi diam diam aku tetap melakukan aktivitas hobiku ini. Hobi apa
sih… nah jadi hobi yang tumbuh sejak masa SD itu hobi menggambar. Tapi nggak
begitu sering dilakuin sih, karena tadi sering nggak dibolehin sama orang tua. Pada
masa masa SMK ini sih cuek aja kalo dibilangin jangan keseringen nggambar.
Selain hobi menggambar, kadang kalo ditanya mengenai hobi
pasti jawabnya membaca. Nggak tau sejak kapan hobi ini muncul. Seingetku sih
kayaknya pas masa akhir di SMP deh, iya bener masa akhir SMP. Waktu itu rajin
banget ke perpustakaan, sampe sampe aku dinobatkan siswa tergiat membaca tahun
2012, hehe keren kan?. Nah hobi membaca ini pun berlanjut di masa SMK dan sampe
masa kuliah. Setiap mengisi kolom hobi dibiodata apapun mesti yang tercantum
“membaca”. Waktu awal awal seneng membaca itu buku buku tentang pertanian,
seperti budidaya jamur, budidaya tanaman buah, tanaman hias dan segala macem
buku buku yang mengupas teknik budidaya tanaman. Kemudian merambah ke jenis
buku yang lain. Untuk saat ini aku lebih suka membaca buku buku tentang
komunikasi, jurnalistik, teknik penulisan fiksi serta antologi cerpen dan novel,
mungkin karena tuntutan kuliah kali yah... Nah dari hobi membaca tersebut aku
jadi tergugah nih untuk bisa menulis sebuah karya. Lumayan beberapa tulisanku
juga pernah di upload di sebuah portal berita online lokal.
Kurang lebih seperti itu perjalanan hobi ku yang selalu berubah
ubah mengikuti waktu dan saling berkejaran, saling bergandengan dan kadang
saling menyingkirkan antara hobi yang satu dengan yang lainnnya. Dari sekian
hobi yang aku ceritakan diatas cuman dua hobi yang bertahan, yaitu membaca dan
menggambar. Sedangkan menulis itu baru tumbuh kemarin kemarin ajah, dan masih
perlu motivasi yang keras untuk terus mengembangkannya. Mudah mudahan dari hobi
tersebut bisa memberikan manfaat bagi diriku
dan orang-orang disekitarku. Ok sampe disini dulu corat coret gak jelasnya
nanti kita sambung di corat coret berikutnya.
Senin, 07 Desember 2015
Minggu, 22 November 2015
Karang Taruna Panen Ikan, Warga Serbu Bazar Ikan Murah
RANDUDONGKAL – Warga Desa Mejagong Kecamatan
Randudongkal Kabupaten Pemalang berduyun-duyun mendatangi sungai di pusat
listrik tenaga micro hidro (PLTMH) dalam acara gebyar bazar ikan murah yang
diselenggarakan karang taruna sabanusa pada, minggu(22/11).
Para warga menyambut dengan antusias penyelenggaraan bazar
ikan murah ini, mereka mengaku senang bisa membeli ikan dengan harga yang
relatif terjangkau. Salah satunya disampaikan Siti (45) “adanya bazar ikan
murah ini saya merasa senang, disamping kita bisa membeli ikan dengan harga
yang murah juga kita mendapat kupon undian, jadi kalau beruntung nanti bisa
dapat hadiah.” Katanya.
Dedi selaku Panitia penyelenggara menyempaikan, “ tujuan kegiatan
bazar ikan murah seperti ini iya sebagai bentuk sumbangsih pada masyarakat
untuk menyediakan kebutuhan protein ikan berupa ikan bawal, ikan tawes, ikan
mas, ikan mujaer dan lele dengan harga terjangkau, 17.500/kilo. Juga dalam
panen yang pertama ini sebagai promosi pada masyarakat luas mengenai potensi
sumberdaya air yang kita miliki ini. ” Ungkapnya.
Menurutnya Dalam acara tersebut juga disediakan kupon
doorprize dengan tiga hadiah utama yaitu satu unit sepeda motor, satu unit
kulkas dan satu unit tv 21 inch juga hadiah hiburan lain, “ untuk memeriahkan
acara, kita sediakan kupon, tapi untuk bisa mengikuti undian terlebih dahulu harus
membeli 2 kilo ikan, nanti hadiah utamanya sepeda motor, kulkas dan tv.”
jelasnya.
Ia menambahkan, Selain dari doorprize, juga disuguhkan hiburan
rakyat berupa orkes dangdut dan ditampilkan stand penjualan jajanan produk asli
dari desa mejagong yang menjual jajanan berupa jenang, gemblong, wajik,
orog-orog, rengginang, gethuk, jalabia, pincukan, ondol-ondol, sego jagung,
awul-awul, srabi dan blendung.
Dengan diselenggaranya bazar ikan murah tersebut, Dedi
berharap desanya semakin ramai dikunjungi, kebutuhan akan protein hewani untuk
masyarakat bisa terpenuhi, serta sebagai ajang untuk kegiatan positif
karangtaruna dalam memanfaatkan sumberdaya air yang melimpah untuk budidaya
ikan.
Kamis, 19 November 2015
Masih Ingat dengan 10 Pemainan Ini..?
Kalau mengingat masa kecil pasti kebayang dengan masa masa bermain, nah masih pada ingat dengan permainan waktu kecil?. Kalau lupa ini dia 10 permainan tradisional yang pernah eksis tempo dulu di Kabupaten pemalang dan sekitarnya. Yuk mari bernostalgia kemasa kecil.
1.
Jongring (Egrang)
Jongring atau lebih dikenalnya dengan
enggrang ini merupakan permainan dengan dua tongkat bambu yang dibuat untuk
berjalan, cara bermainya bisa adu cepat atau adu menjatuhkan lawan.
2.
Kelereng
Permainan ini sangat identik dengan
mainannya anak laki-laki, dimana permainannya mengincar kelereng yang dipasang dalam
garis untuk mengeluarkannya dan juga mengincar kelereng lawan. Pemenangnya bagi
yang paling banyak mengumpulkan kelereng.
3.
Karetan
Kalau ini yang sering main anak perempuan,
cara bermainnya melompati tali karet yang dipegang dua anak dengan tidak boleh
menyentuh tali atau tersangkut kalau sampai tersangkut maka tidak bisa main
lagi dan menggantikan megang tali.
4.
Oglong
Permainan dengan cara melompati kotak dengan satu kaki ini sangat membutuhkan keseimbangan, peraturan mainnya tidak boleh menyentuh garis sampai kembali kegaris akhir.
5.
Samparan
Cara bermainnya diawali dengan gambreng, yang kalah akan menjaga tumpukan genting agar tidak di sampar (ditendang) para pemain kemudian melemparkan bola ke salah satu pemain. Kalau bola sampai mengenai pemain, maka sipemain harus gantian jaga tumpukan genting. Kalau tidak mengenai dan tumpukan genting tersampai maka dia jadi jaga lagi. Begitu seterusnya.
6.
Gobag sodorr
Terdiri dari dua tim yaitu tim penyerang
dan tim penjaga masing masing tim terdiri dari 2 sampai 5 orang, dimana tim
penyerang berusaha melewati garis yang dijaga tanpa tersentuh bagian tubuhnya. Jika
salah seorang dari tim penyerang tersentuh maka tim penyerang kalah dan harus
gantian jaga namun jika berhasil sampai garis akhir dan kembali ke garis awal
maka tim penyerang dinyatakan menang.
7.
Bekel
Permainan ini sangat identik dengan
mainannya anak perempuan, terdiri dari bola bekel yang terbuat dari karet dan
biji bekel dari kuningan. Dimana cara mainya biji dan bola bekel dilambungkan
secara bersamaan lalu biji bekel yang berserakan ditata dengan sisi yang sama
tanpa bola bekel yang menyentuh punggung tangan atau berlarian kemana mana.
8.
Lodong (Meriam bambu)
Nah kalau meriam bambu ini seringnya
dimainkan anak anak desa kala bulan puasa sambil nunggu waktu berbuka. Terbuat
dari batang bambu yang dilubangi tengahnya dan sedikit lubang dipangkal
batangnya adapun bahan peledak bisa dari minyak tanah karbit atau pun spirtus
dan tentunya api.
9.
Congklak
Dimainkan oleh dua anak yang saling
berhadapan secara bergantian, paling sering dimainkan anak perempuan. Papan
congklak ini berisi 14 lubang kecil dan 2 lubang besar, setiap lubang kecil
diisi dengan tujuh buah biji dengan mengambil biji dari salah satu lubang begitu seterusnya.
10.
Bantanan (Panggalan)
Permainan yang biasa dimainkan
anak laki-laki ini cara mainya dengan diadu satu sama lain, diawali dengan adu
lamanya berputar sambil nyanyi “tung tung grung kayu nangka kayu angrung monine
mbok senggrung”. Yang berputar paling lama itu yang jadi raja sedangkan bantan
(panggalan) yang berhenti paling awal itu yang kalah, kemudian bantan yang kalah diambar oleh bantan yang
berhenti setelahnya sampai yang terakhir bantan yang menjadi raja.
Itulah 10 permainan tradisional yang pernah eksis di
kabupaten pemalang.Semoga bemanfaat,
Rabu, 18 November 2015
Road Show Bupati di Pemalang Selatan
PEMALANG – Bupati Pemalang H. Junaedi, SH, MM
melakukan road show diwilayah Pemalang selatan yaitu di Kecamatan Bantarbolang
dan Kecamatan Moga, dalam kunjungannya, bupati pemalang meninjau pembangunan
dan mendatangi berbagai macam acara pada selasa (17/11).
Kunjungn pertama di Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang
untuk menghadiri undangan pelantikan pejabat kepala desa serta penyerahan
hadiah lomba siskamling. Adapun berikutnya kunjungan lebih banyak dilakukan di
Kecamatan Moga.
Setibanya di Moga, pertama bupati mengunjungi Balai Desa Banyumudal
untuk memberikan bimbingan dan motivasi serta penyerahan bantuan bagi keluarga
miskin berupa santunan dan memberikan bantuan kambing ternak. “niki pak weduse sampun kulo serahaken,
dirumat nggih. Sampun disade, ken manak riyin. “ (ini pak kambingnya sudah
saya serahkan, dirawat ya. Jangan dijual, suruh beranak dulu). Pesan Bupati
Junaedi pada warga penerima bantuan.
Selanjutnya Junaedi beserta rombongan menuju SMA Negeri 1
Moga untuk memberikan bantuan beasiswa dalam acara sosialisasi ujian nasional.
“alhamdulillah, saya merasa senang atas bantuan beasiswanya semoga bisa untuk
melanjutkan pendidikan kedepannya, terimakasih khususnya untuk pemalang yang
telah memberikan ini semua.” Ungkap Siti Nur Khofifah (17) salah satu penerima
beasiswa.
Acara berlanjut di PTPN Semugih untuk memberikan pembinaan
dan apel para danton limnas desa/kelurahan se-kabupaten pemalang, dalam hal ini
bupati memberikan arahan pada anggota limnas untuk menjaga keamanan dan perlindungan
terdepan dimasyarakat, mengingat dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan
pilkada serentak 9 desember nanti.
Bupati beserta rombongan menuju desa sima untuk meninjau
jalan yang baru saja selesai diaspal, warga antusias menyambut kedatangan bupati
lantas berjabatangan. Salah seorang warga merasa senang dengan kunjungan bupati
ke desanya, “sangat senang sekali bisa mendapat kunjungan dari pa bupati, juga
merasa senang karena kurang lebih 20 tahun menunggu akhirnya sekarang jalannya
sudah diaspal.” Ungkap Rohidi (58)
Yang terakhir mengunjungi desa gendoang dan desa pepedan
untuk menyerahkan secara simbolik sertifikat tanah dari BPN, dan diakhiri
dengan kunjungan ke para ustadz dan kiyai serta ziarah.
Langganan:
Postingan (Atom)