Sabtu, 03 Maret 2018

Mengulik Perjalanan Hobiku

(Foto: Tanpabos.com)

Kalau kita membahas mengenai hobi pasti bayangan kita langsung tertuju pada suatu aktivitas yang disenangi bukan?. Nah diantara kita pasti punya hobi masing-masing, ada yang hobinya olahraga seperti sepakbola, bulu tangkis, basket. Ada juga yang hobinya bermusik atau nyanyi, ada juga anak yang hobinya traveling dan masih banyak hobi yang lainnya. Tapi kalau ditanya mengenai hobi kadang aku jadi bingung sendiri. Sebenernya hobiku itu apa sih… bilang hobinya ini hobinya itu.. tapi kalo dipikir-pikir nggak terlalu juga. Seingetku juga gonta ganti hobi deh. Waktu masih SD kalau ditanya soal hobi mesti jawabnya main bulu tangkis, main panggalan (gasing tradisional) dan menggambar. Nah dulu sering nih main bulu tangkis, tapi nggak pernah main beneran sampe ikut kejuaraan sih, cuman buat olahraga ajah.

Kalo hobi main panggalan banyak cerita terkenang nih, salah satunya hobi main panggalan ini membawa keberuntungan bagiku. Seperti kebanyakan orang bilang pekerjaan yang paling menyenangkan adalah pekerjaan yang berawal dari hobi. Nah itu pernah aku alami waktu kelas enam SD. Waktu itu sedang buming-bumingnya permainan panggalan, disetiap sudut kampung anak-anak memainkannya. Tapi jarang sekali anak yang bisa membuat panggalan ini. Kebetulan aku cukup terampil membuatnya hingga temen-temenku minta dibuatin. Dari situ munculah ide bisnis untuk menerima pesanan membuat panggalan. Dulu aku memasang tarif dua ribu sampe 5 ribu rupiah per buahnya tergantung besar kecilnya ukuran panggalan tersebut.

Keterampilanku membuat panggalan semakin banyak didengar anak sekampung bahkan sampai ke luar kampung. Hampir tiap hari aku membuatnya. Pundi-pundi rupiah pun mengalir kesaku begitu deras. Mendadak aku jadi banyak uang. Namun tak berlangsung lama usahaku gulung tikar akibat beberapa faktor. Yang pertama karena kepala sekolah SD ku melarang anak anak bermain panggalan dilingkungan sekolah. Dari larangan itu tidak ada lagi anak anak yang bermain panggalan, akibatnya permintaan barangpun mulai sedikit dan akhirnya nggak ada sama sekali. Faktor yang kedua karena bahan baku yang semakin sulit dicari. Harus keluar masuk perkebunan untuk mencari kayu yang berkualitas baik seperti kayu selong, kayu kopi, kayu nangka dan lain lain. Sedangkan faktor yang ketiga disebabkan karena rasa bosan yang hinggap dibenak anak anak kampung dan berganti dengan permainan yang lainnya.

Ketika beranjak ke bangku SMP hobiku pun berubah. Pada masa masa ini hobi yang kujalani yaitu bermain sepakbola. Meski tidak begitu mahir dalam permainan ini tapi waktu itu cukup menikmatinya. Seringnya aku bermain pada posisi bek, kadang juga pada posisi kiper. Yang menarik pada masa masa itu adalah pertandingan tarkam. Waktu itu minimal seminggu sekali ada jadwal tanding dengan kampung kampung tetangga. Meski tak ada piala atau hadiah apapun semangat kita tak pernah luntur, bahkan hujan sekaipun tak menyurutkan kita untuk tetap bermain. Selain bermain sepak bola dimasa masa SMP ini pun aku punya hobi lain yaitu berbain gitar.  Waktu itu aku kelas delapan. Hampir setiap hari aku belajar main gitar, baik pagi siang, sore bahkan malam pun aku masih belajar terus. Hingga pada akhirnya hobi ini pun melupakan aku pada tugas utamaku yaitu belajar materi materi sekolah. Pada puncaknya aku mendapat teguran keras dari kedua orang tuaku karena terlalu sering bermain gitar nilai rapotku turun derastis pada posisi pamungkas. Melihat hasil rapot kelas delapan yang menyesakkan dada akhirnya setelah kelas Sembilan aku  tersadar dari kewajiban utamaku untuk belajar materi sekolah dan meninggalkan hobi hobiku demi fokus pada ujian nasional.

Setelah lulus dari SMP dan melanjutkan pendidikan di SMK aku semakin bingung kalau ditanya soal hobi. Sebenarnya hobiku apa sih, perasaan aktivitasnya biasa aja seperti itu. Kalo diinget inget hobi pada masa ini  adalah hobi melanjutkan dari hobi masa SD yang sempat dilarang orang tua, alasannya sama, “mengganggu konsentrasi belajar”. Tapi diam diam aku tetap melakukan aktivitas hobiku ini. Hobi apa sih… nah jadi hobi yang tumbuh sejak masa SD itu hobi menggambar. Tapi nggak begitu sering dilakuin sih, karena tadi sering nggak dibolehin sama orang tua. Pada masa masa SMK ini sih cuek aja kalo dibilangin jangan keseringen nggambar.

Selain hobi menggambar, kadang kalo ditanya mengenai hobi pasti jawabnya membaca. Nggak tau sejak kapan hobi ini muncul. Seingetku sih kayaknya pas masa akhir di SMP deh, iya bener masa akhir SMP. Waktu itu rajin banget ke perpustakaan, sampe sampe aku dinobatkan siswa tergiat membaca tahun 2012, hehe keren kan?. Nah hobi membaca ini pun berlanjut di masa SMK dan sampe masa kuliah. Setiap mengisi kolom hobi dibiodata apapun mesti yang tercantum “membaca”. Waktu awal awal seneng membaca itu buku buku tentang pertanian, seperti budidaya jamur, budidaya tanaman buah, tanaman hias dan segala macem buku buku yang mengupas teknik budidaya tanaman. Kemudian merambah ke jenis buku yang lain. Untuk saat ini aku lebih suka membaca buku buku tentang komunikasi, jurnalistik, teknik penulisan fiksi serta antologi cerpen dan novel, mungkin karena tuntutan kuliah kali yah... Nah dari hobi membaca tersebut aku jadi tergugah nih untuk bisa menulis sebuah karya. Lumayan beberapa tulisanku juga pernah di upload di sebuah portal berita online lokal.

Kurang lebih seperti itu perjalanan hobi ku yang selalu berubah ubah mengikuti waktu dan saling berkejaran, saling bergandengan dan kadang saling menyingkirkan antara hobi yang satu dengan yang lainnnya. Dari sekian hobi yang aku ceritakan diatas cuman dua hobi yang bertahan, yaitu membaca dan menggambar. Sedangkan menulis itu baru tumbuh kemarin kemarin ajah, dan masih perlu motivasi yang keras untuk terus mengembangkannya. Mudah mudahan dari hobi tersebut bisa memberikan manfaat bagi diriku  dan orang-orang disekitarku. Ok sampe disini dulu corat coret gak jelasnya nanti kita sambung di corat coret berikutnya.


Minggu, 22 November 2015

Karang Taruna Panen Ikan, Warga Serbu Bazar Ikan Murah



RANDUDONGKAL – Warga Desa Mejagong Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang berduyun-duyun mendatangi sungai di pusat listrik tenaga micro hidro (PLTMH) dalam acara gebyar bazar ikan murah yang diselenggarakan karang taruna sabanusa pada, minggu(22/11).

Para warga menyambut dengan antusias penyelenggaraan bazar ikan murah ini, mereka mengaku senang bisa membeli ikan dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satunya disampaikan Siti (45) “adanya bazar ikan murah ini saya merasa senang, disamping kita bisa membeli ikan dengan harga yang murah juga kita mendapat kupon undian, jadi kalau beruntung nanti bisa dapat hadiah.” Katanya.

Dedi selaku Panitia penyelenggara menyempaikan, “ tujuan kegiatan bazar ikan murah seperti ini iya sebagai bentuk sumbangsih pada masyarakat untuk menyediakan kebutuhan protein ikan berupa ikan bawal, ikan tawes, ikan mas, ikan mujaer dan lele dengan harga terjangkau, 17.500/kilo. Juga dalam panen yang pertama ini sebagai promosi pada masyarakat luas mengenai potensi sumberdaya air yang kita miliki ini. ” Ungkapnya.

Menurutnya Dalam acara tersebut juga disediakan kupon doorprize dengan tiga hadiah utama yaitu satu unit sepeda motor, satu unit kulkas dan satu unit tv 21 inch juga hadiah hiburan lain, “ untuk memeriahkan acara, kita sediakan kupon, tapi untuk bisa mengikuti undian terlebih dahulu harus membeli 2 kilo ikan, nanti hadiah utamanya sepeda motor, kulkas dan tv.” jelasnya.

Ia menambahkan, Selain dari doorprize, juga disuguhkan hiburan rakyat berupa orkes dangdut dan ditampilkan stand penjualan jajanan produk asli dari desa mejagong yang menjual jajanan berupa jenang, gemblong, wajik, orog-orog, rengginang, gethuk, jalabia, pincukan, ondol-ondol, sego jagung, awul-awul, srabi dan blendung.

Dengan diselenggaranya bazar ikan murah tersebut, Dedi berharap desanya semakin ramai dikunjungi, kebutuhan akan protein hewani untuk masyarakat bisa terpenuhi, serta sebagai ajang untuk kegiatan positif karangtaruna dalam memanfaatkan sumberdaya air yang melimpah untuk budidaya ikan.

Kamis, 19 November 2015

Masih Ingat dengan 10 Pemainan Ini..?


Kalau mengingat masa kecil pasti kebayang dengan masa masa bermain, nah masih pada ingat dengan permainan waktu kecil?. Kalau lupa ini dia 10 permainan tradisional yang pernah eksis tempo dulu di Kabupaten pemalang dan sekitarnya. Yuk mari bernostalgia kemasa kecil.
1.       Jongring (Egrang)
Jongring atau lebih dikenalnya dengan enggrang ini merupakan permainan dengan dua tongkat bambu yang dibuat untuk berjalan, cara bermainya bisa adu cepat atau adu menjatuhkan lawan.
2.       Kelereng
Permainan ini sangat identik dengan mainannya anak laki-laki, dimana permainannya mengincar kelereng yang dipasang dalam garis untuk mengeluarkannya dan juga mengincar kelereng lawan. Pemenangnya bagi yang paling banyak mengumpulkan kelereng.
3.       Karetan
Kalau ini yang sering main anak perempuan, cara bermainnya melompati tali karet yang dipegang dua anak dengan tidak boleh menyentuh tali atau tersangkut kalau sampai tersangkut maka tidak bisa main lagi dan menggantikan megang tali.



4.       Oglong

Permainan dengan cara melompati kotak dengan satu kaki ini sangat membutuhkan keseimbangan, peraturan mainnya tidak boleh menyentuh garis sampai kembali kegaris akhir.
5.       Samparan



Cara bermainnya diawali dengan gambreng, yang kalah akan menjaga tumpukan genting agar tidak di sampar (ditendang) para pemain kemudian melemparkan bola ke salah satu pemain. Kalau bola sampai mengenai pemain, maka sipemain harus gantian jaga tumpukan genting. Kalau tidak mengenai dan tumpukan genting tersampai maka dia jadi jaga lagi. Begitu seterusnya.
6.       Gobag sodorr
Terdiri dari dua tim yaitu tim penyerang dan tim penjaga masing masing tim terdiri dari 2 sampai 5 orang, dimana tim penyerang berusaha melewati garis yang dijaga tanpa tersentuh bagian tubuhnya. Jika salah seorang dari tim penyerang tersentuh maka tim penyerang kalah dan harus gantian jaga namun jika berhasil sampai garis akhir dan kembali ke garis awal maka tim penyerang dinyatakan menang.
7.       Bekel
Permainan ini sangat identik dengan mainannya anak perempuan, terdiri dari bola bekel yang terbuat dari karet dan biji bekel dari kuningan. Dimana cara mainya biji dan bola bekel dilambungkan secara bersamaan lalu biji bekel yang berserakan ditata dengan sisi yang sama tanpa bola bekel yang menyentuh punggung tangan atau berlarian kemana mana.
8.       Lodong (Meriam bambu)

Nah kalau meriam bambu ini seringnya dimainkan anak anak desa kala bulan puasa sambil nunggu waktu berbuka. Terbuat dari batang bambu yang dilubangi tengahnya dan sedikit lubang dipangkal batangnya adapun bahan peledak bisa dari minyak tanah karbit atau pun spirtus dan tentunya api.
9.       Congklak
Dimainkan oleh dua anak yang saling berhadapan secara bergantian, paling sering dimainkan anak perempuan. Papan congklak ini berisi 14 lubang kecil dan 2 lubang besar, setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji dengan mengambil biji dari salah satu lubang  begitu seterusnya.
10.   Bantanan (Panggalan)
             
Permainan yang biasa dimainkan anak laki-laki ini cara mainya dengan diadu satu sama lain, diawali dengan adu lamanya berputar sambil nyanyi “tung tung grung kayu nangka kayu angrung monine mbok senggrung”. Yang berputar paling lama itu yang jadi raja sedangkan bantan (panggalan) yang berhenti paling awal itu yang kalah, kemudian  bantan yang kalah diambar oleh bantan yang berhenti setelahnya sampai yang terakhir bantan yang menjadi raja.
Itulah 10 permainan tradisional yang pernah eksis di kabupaten pemalang.Semoga bemanfaat,


Rabu, 18 November 2015

Road Show Bupati di Pemalang Selatan



PEMALANG – Bupati Pemalang H. Junaedi, SH, MM melakukan road show diwilayah Pemalang selatan yaitu di Kecamatan Bantarbolang dan Kecamatan Moga, dalam kunjungannya, bupati pemalang meninjau pembangunan dan mendatangi berbagai macam acara pada selasa (17/11).

Kunjungn pertama di Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang untuk menghadiri undangan pelantikan pejabat kepala desa serta penyerahan hadiah lomba siskamling. Adapun berikutnya kunjungan lebih banyak dilakukan di Kecamatan Moga.

Setibanya di Moga, pertama bupati mengunjungi Balai Desa Banyumudal untuk memberikan bimbingan dan motivasi serta penyerahan bantuan bagi keluarga miskin berupa santunan dan memberikan bantuan kambing ternak. “niki pak weduse sampun kulo serahaken, dirumat nggih. Sampun disade, ken manak riyin. “ (ini pak kambingnya sudah saya serahkan, dirawat ya. Jangan dijual, suruh beranak dulu). Pesan Bupati Junaedi pada warga penerima bantuan.

Selanjutnya Junaedi beserta rombongan menuju SMA Negeri 1 Moga untuk memberikan bantuan beasiswa dalam acara sosialisasi ujian nasional. “alhamdulillah, saya merasa senang atas bantuan beasiswanya semoga bisa untuk melanjutkan pendidikan kedepannya, terimakasih khususnya untuk pemalang yang telah memberikan ini semua.” Ungkap Siti Nur Khofifah (17) salah satu penerima beasiswa.

Acara berlanjut di PTPN Semugih untuk memberikan pembinaan dan apel para danton limnas desa/kelurahan se-kabupaten pemalang, dalam hal ini bupati memberikan arahan pada anggota limnas untuk menjaga keamanan dan perlindungan terdepan dimasyarakat, mengingat dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan pilkada serentak 9 desember nanti.

Bupati beserta rombongan menuju desa sima untuk meninjau jalan yang baru saja selesai diaspal, warga antusias menyambut kedatangan bupati lantas berjabatangan. Salah seorang warga merasa senang dengan kunjungan bupati ke desanya, “sangat senang sekali bisa mendapat kunjungan dari pa bupati, juga merasa senang karena kurang lebih 20 tahun menunggu akhirnya sekarang jalannya sudah diaspal.” Ungkap Rohidi (58)

Yang terakhir mengunjungi desa gendoang dan desa pepedan untuk menyerahkan secara simbolik sertifikat tanah dari BPN, dan diakhiri dengan kunjungan ke para ustadz dan kiyai serta ziarah.